The Chronicles of Nyanyaa

THE CHRONICLES OF NYANYAA
Ini Kisah Nyata - Ini Kisah Nyanyaa

Thursday, September 16, 2010

Suatu Subuh di Bulan Ramadhan

4 September 2010

Entah sejak kapan saya punya kebiasaan minum air banyak-banyak menjelang waktu imsak, kalau tidak minum air minimal 4 gelas saat sahur, seluruh bagian tubuh saya seperti menyesal dan berkolaborasi membentuk satu pikiran bahwa saya tidak akan kuat puasa sampai magrib, akhirnya apa yang saya lakukan selanjutnya adalah bermalas-malasan dengan alasan menghemat cairan tubuh, bahkan pernah saya menahan pipis dengan keyakinan yang tinggi bahwa air dalam urinary bladder itu dapat direarbsorpsi untuk pemakaian sehari-hari, oke ini adalah pemikiran yang salah saudara-saudara.

Tapi begitulah, sahur hari ini saya minum banyak sekali air, sampai-sampai rasanya air itu mengambang-ngambang di tengah tenggorokan. Mungkin jika saya melakukan dobel salto atau sikap lilin air itu akan mengalir begitu saja dari mulut saya, mblwueeeeh, oh tidak perlu, tidak perlu dibayangkan.

Jika sudah begini, apa yang saya rasa selanjutnya adalah mengantuk, mengantuk parah, maka saya pun mencuri-curi tidur, saya akan tidur selama sekitar 5 menit sebelum akhirnya wudhu dan sholat subuh (tapi tidak setiap hari begini loh). Jika tidak dibangunkan oleh sang mamah, biasanya rasa ingin pipis lah yang membangunkan saya.

Saya pun akhirnya bangun, 10 persen sadar, 40 persen rasa ingin pipis, dan 40 persen rasa kantuk. Berjalanlah saya ke kamar mandi, melakukan pose pipis seperti halnya yang orang lain lakukan di wc jongkok. Dan karena telah meminum banyak sekali air, maka durasi pipis saya sangatlah panjang. Tidak masuk di akal memang, tapi apa yang saya lakukan selanjutnya adalah tidur, ya, tidur sambil pipis. Saya sendiri tidak mengerti mengapa ini bisa terjadi, mungkin penjelasan ilmiahnya akan sama dengan fenomena-fenomena mengompol, atau pipis dalam tidur. Entah berapa detik atau menit lamanya, saya tidur dalam pose pipis, kemudian, tuk, terbangun karena hampir jatuh ke depan. Hampir saja, hampir saja saya mempermalukan diri sendiri di depan keluarga. Apa jadinya dengan harga diri saya jika saya ditemukan oleh ibu saya dalam keadaan pingsan di kamar mandi dengan alasan tidak sengaja tidur ketika pipis, uuuh. Setelah itu barulah saya sadar penuh, menyelesaikan urusan di dalam kamar mandi (wudhu), dan segera keluar dari kamar mandi.

Selesai sholat saya selimutan lagi, sambil menceritakan kejadian dalam kamar mandi kepada ibu saya dengan setengah sadar, “Mah tadi dede hampir jatoh di kamar mandi.”

“Kenapa,” ibu saya menjawab.

“Ketiduran waktu pipis.”

“MUAHAHAHHAHAHAHHAAAA,” saya pun tertidur seiring memudarnya suara tawa ibu saya.

Jadi, hikmah yang bisa saya ambil dari cerita ini adalah…, apa? Memang ada ya? Oh sepertinya ada, kalau pun tak ada marilah kita ada-adakan saja, jadi, sholat subuhlah anda sekalian sebelum mengantuk, jangan minum berlebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai yang berlebih-lebihan, dan janganlah membuang sampah sembarangan, karena pak H. Dada Rosada, mencanangkan Bandung Bermartabat sejak masa jabatan 2004-2008.

Salam hangat.

No comments:

Post a Comment

Thursday, September 16, 2010

Suatu Subuh di Bulan Ramadhan

4 September 2010

Entah sejak kapan saya punya kebiasaan minum air banyak-banyak menjelang waktu imsak, kalau tidak minum air minimal 4 gelas saat sahur, seluruh bagian tubuh saya seperti menyesal dan berkolaborasi membentuk satu pikiran bahwa saya tidak akan kuat puasa sampai magrib, akhirnya apa yang saya lakukan selanjutnya adalah bermalas-malasan dengan alasan menghemat cairan tubuh, bahkan pernah saya menahan pipis dengan keyakinan yang tinggi bahwa air dalam urinary bladder itu dapat direarbsorpsi untuk pemakaian sehari-hari, oke ini adalah pemikiran yang salah saudara-saudara.

Tapi begitulah, sahur hari ini saya minum banyak sekali air, sampai-sampai rasanya air itu mengambang-ngambang di tengah tenggorokan. Mungkin jika saya melakukan dobel salto atau sikap lilin air itu akan mengalir begitu saja dari mulut saya, mblwueeeeh, oh tidak perlu, tidak perlu dibayangkan.

Jika sudah begini, apa yang saya rasa selanjutnya adalah mengantuk, mengantuk parah, maka saya pun mencuri-curi tidur, saya akan tidur selama sekitar 5 menit sebelum akhirnya wudhu dan sholat subuh (tapi tidak setiap hari begini loh). Jika tidak dibangunkan oleh sang mamah, biasanya rasa ingin pipis lah yang membangunkan saya.

Saya pun akhirnya bangun, 10 persen sadar, 40 persen rasa ingin pipis, dan 40 persen rasa kantuk. Berjalanlah saya ke kamar mandi, melakukan pose pipis seperti halnya yang orang lain lakukan di wc jongkok. Dan karena telah meminum banyak sekali air, maka durasi pipis saya sangatlah panjang. Tidak masuk di akal memang, tapi apa yang saya lakukan selanjutnya adalah tidur, ya, tidur sambil pipis. Saya sendiri tidak mengerti mengapa ini bisa terjadi, mungkin penjelasan ilmiahnya akan sama dengan fenomena-fenomena mengompol, atau pipis dalam tidur. Entah berapa detik atau menit lamanya, saya tidur dalam pose pipis, kemudian, tuk, terbangun karena hampir jatuh ke depan. Hampir saja, hampir saja saya mempermalukan diri sendiri di depan keluarga. Apa jadinya dengan harga diri saya jika saya ditemukan oleh ibu saya dalam keadaan pingsan di kamar mandi dengan alasan tidak sengaja tidur ketika pipis, uuuh. Setelah itu barulah saya sadar penuh, menyelesaikan urusan di dalam kamar mandi (wudhu), dan segera keluar dari kamar mandi.

Selesai sholat saya selimutan lagi, sambil menceritakan kejadian dalam kamar mandi kepada ibu saya dengan setengah sadar, “Mah tadi dede hampir jatoh di kamar mandi.”

“Kenapa,” ibu saya menjawab.

“Ketiduran waktu pipis.”

“MUAHAHAHHAHAHAHHAAAA,” saya pun tertidur seiring memudarnya suara tawa ibu saya.

Jadi, hikmah yang bisa saya ambil dari cerita ini adalah…, apa? Memang ada ya? Oh sepertinya ada, kalau pun tak ada marilah kita ada-adakan saja, jadi, sholat subuhlah anda sekalian sebelum mengantuk, jangan minum berlebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai yang berlebih-lebihan, dan janganlah membuang sampah sembarangan, karena pak H. Dada Rosada, mencanangkan Bandung Bermartabat sejak masa jabatan 2004-2008.

Salam hangat.

No comments:

Post a Comment